Kenali Jenis-jenis Diare

Kenali Jenis-jenis Diare

DIARE didefinisikan sebagai pengeluaran tinja dengan frekuensi ≥3x24 jam disertai perubahan konsistensi tinja (lembek atau cair) dengan atau tanpa darah/lendir dalam tinja, disertai atau tanpa muntah. Diare merupakan salah satu gejala dari penyakit pada sistem gastrointestinal.

Penyebaran diare biasanya terjadi melalui transmisi faecal-oral, maksudnya penularan oleh minuman, makanan, dan tinja, yang berkaitan dengan masalah sanitasi, personal higiene dan lingkungan yang buruk.

Diare dapat menyebabkan hilangnya cairan dan gangguan keseimbangan asam-basa. Tidak hanya sebagian bahan yang ditelan hilang tetapi sebagian produk sekretorik yang seharusnya direabsorbsi juga hilang.

Pengeluaran berlebihan isi usus menyebabkan dehidrasi, hilangnya nutrient, dan asidosis metablik karena keluaran HCO3-. Sisa tinja yang encer ini biasanya disebabkan karena usus halus tidak mempau menyerap cairan sebanyak normalnya. Cairan berlebihan yang tidak terserap ini keluar di dalam tinja.

Pada diare infeksius terjadi pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi serta reabsorpsi cairan dan elektrolit dengan akibat dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan gangguan keseimbangan asam basa. Selain itu juga terjadi invasi dan destruksi pada sel epitel, penetrasi ke lamina propria serta kerusakan mikrovili usus yang dapat menimbulkan keadaan maldigesti dan malabsorpsi

Klasifikasi diare berdasarkan lama waktu diare terdiri dari :

Diare akut, yaitu buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi tinja yang lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya. Biasanya diare berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu.

Diare persisten, adalah diare yang berlangsung 15-30 hari, merupakan kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik.

Diare kronis adalah diare hilang-timbul, atau berlangsung lama dengan penyebab non-infeksi, seperti penyakit sensitif terhadap gluten atau gangguan metabolisme yang menurun. Lama diare kronik lebih dari 30 hari.

Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor di antaranya faktor infeksi. Faktor infeksi berasal dari enteral yakni infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak.

Infeksi enteral ini meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya), infeksi virus atau Enteroovirus (Virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus dan lain-lain) serta infeksi parasit seperti cacing (Ascaris, Trichiuris, Oxyuris, Strongyloides), protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Trichomonas hominis), dan jamur (candida albicans).

Infeksi parenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan, seperti Otitis Media Akut (OMA), Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, Ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun.

* Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti (di bawah bimbingan Dr Reza Aditya Digambiro, M.Kes, M.Ked (Pa), S.Pa).


Read more...

Related Posts :

0 Response to "Kenali Jenis-jenis Diare"

Posting Komentar