INILAHCOM, Jakarta - Menteri Kesehatan Republik Indonesia (RI), Nila F Moeloek menjelaskan saat ini terjadi pergesaran penyakit yang diderita masyarakat.
Dahulu lebih banyak penyakit menular, kini bergeser menjadi penyakit tidak menular. Salah satunya adalah penyakit Jantung yang menelan biaya hingga 6,9 triliun.
Menurt Menkes, pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ini, beban negara untuk pembiayaan kesehatan semakin meningkat. Hal tersebut terlihat dari banyaknya masyarakat yang menderita penyakit jantung, dan stroke.
"Kita melihat sebuah fakta, pembiayaan 6,9 triliun dana untuk penyakit tidak menular. Termasuk jantung dan diabetes," kata Menkes RI, Nila F Moeloek saat ditemui di acara Yayasan Jantung Indonesia, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Masih menurutnya, sekitar 7 diantara 100 orang menderita penyakit jantung dan stroke. Prevalensi penyakit tersebut sekitar 2,7 persen.
Lebih lanjut dia menambahkan, penyakit jantung bukan hanya terjadi akibat dari konsumsi makanan lezat yang berlebihan dan biasa dialami di kota - kota besar. Dia menjelaskan, di desa pun terjadi penyakit penderita yang sama dengan di kota.
"Mungkin persoalan dari negara kita. Ada satu yang mengatakan, ada kaitannya antara gizi tidak seimbang dan terjadi stunting 37, 2 persen. Kekurangan gizi dapat mengakibatkan stunting dan IQ rendah. yang sangat tidak menyenangkan adalah korelasi dengan penyakit tidak menular seperti diabetes dan penyakit jantung. Kemudian obesitas juga. menjadi salah satu ancaman. Siklus ini akan menjadi besar sehingga kita harus membuat sebuah trobosan," paparnya.
Karena itu, dia menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan menjalankan gaya hidup sehat. Hal ini juga termasuk dalam langkah preventif.
"Mari kita bergeser ke arah preventif dan promotif. Dan jangan lupa untuk olahraga teratur minimal 30 menit sehari," ujarnya.
Read more...
0 Response to "Menkes: Penyakit Tidak Menular Telan Biaya 6,9 T"
Posting Komentar