Pneumonia Masih Jadi Ancaman Balita

Pneumonia Masih Jadi Ancaman Balita

INILAHCOM, Jakarta - Pneumonia masih menjadi penyebab kematian balita yang utama di Indonesia. Pneumonia dan diare menjadi infeksi pembunuh pada balita.

Hal tersebut karena data menunjukkan setiap menit ada 6 anak meninggal karena dua infeksi ini. Sekitar 99 persen kematian akibat pneumonia anak berasal dari negara berkembang. Pada negara berkembang, pneumonia lebih banyak disebabkan oleh bakteri.
 
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan insiden pneumonia di Indonesia adalah 1,8 persen dengan prevalensi 4,5 persen. Jika dijabarkan dengan angka maka setidaknya dari 23 balita yang meningggal setiap jam dan 4 di antaranya karena pneumonia.

Pada tahun 2015 ada 554.650 kasus pneumonia yang dilaporkan. Data dari laporan rutin Puskesmas kasus pneumonia tahun 2015 lumayan meningkat tajam. Dan dapat diperkirakan saat ini kasus pneumonia adalah 3,55 persen dari jumlah balita di Indonesia.

Jumlah penduduk balita sekitar 10 persen dari penduduk.
Dr. Cristina Widaningrum Mkes, selaku Kasubdit ISPA Dirjen Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Menular Langsung (P2PML), Kementerian Kesehatan,  menjelaskan belum semua propinsi mencapai target 100 persen terutama Indonesia Timur dan propinsi baru untuk program penanggulangan ISPA.

“Ketika kasus pneumonia masih tinggi maka perlu dievaluasi apakah program sudah berjalan dengan benar?” jelas dr. Widaningrum, seperti yang dikutip dari siaran pers, Jakarta, Senin (21/11/2016).

Faktor risiko pneumonia di antaranya adalah ASI ekslusif yang kurang, gizi buruk yang berdampak pada daya tahan tubuh, tidak mendapatkan imunisasi, berat badan lahir rendah, dan paparan polusi dalam rumah seperti merokok, asap tungku dapur dan kepadatan penduduk dalam rumah.

“Diharapkan jika faktor risiko ini sudah tidak ada maka kita harapkan pneumonia pun tidak lagi ditemukan,” paparnya.

Kasubdit ISPA menekankan pencegahan dapat dimulai sejak kehamilan dengan melakukan pemeriksaan antenatal selama kehamilan, minimal 4 kali pemeriksaan. Selain itu memberikan ASi ekslusif, gizi seimbang, mengurangi poulsi udara dan dll.

“Imunisasi untuk mencegah pneumonia sangat penting meskipun saat ini imunisasi pencegahan pneumonia belum masuk program pemerintah," tambahnya.


Read more...

Related Posts :

0 Response to "Pneumonia Masih Jadi Ancaman Balita"

Posting Komentar