INILAHCOM, Jakarta - Kejadian Luar Biasa (KLB) terjadi belakang ini. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, mengggap hal ini terjadi salah satunya adalah karena adanya gap imunisasi.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Subuh, menjelaskan, terjadinya wabah difteri pada Oktober 2017 mengakibatkan KLB dibeberapa daerah. Hal ini mendapat perhatian khusus dan selalu dievaluasi perkembangannya.
"Kalau kita melihat apa yang terjadi KLB tahun 2017 Difteri ini sekali lagi kita evaluasi. Misalnya, di daerah padat terjadi gap imunisasi. Jika terjadi gap di daerah padat ini akan mengakibatkan jumlah yang tinggi sekali," papar Subuh saat ditemui di kantor Kementerian Kesehatan, Rabu (10/01/2018).
Gap tersebut merupakan kekosongan kekebalan pada penduduk di suatu daerah. Hal ini terjadi akibat adanya akumulasi kelompok yang rentan terhadap difteri. Keadaan tersebut karena penduduk tidak mendapatkan imunisasi atau tidak melengkapi imunisasi dasar.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pemerintah sudah melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) untuk mengatasi KLB Difteri. ORI putaran pertama filakukan pada pertengahan Desember 2017. Kemudian, pada Januari 2018, merupakan jadwal putaran kedua ORI difteri.
Sementara ORI putaran ketiga dilakukan 6 bulan kemudian. ORI difteri perlu dilakukan 3 kali untuk membentuk kekebalan tubuh dari bakteri corynebacterium diphteriae.(tka)
Read more...
0 Response to "Gap Imunisasi Sebabkan KLB Difteri"
Posting Komentar