INILAHCOM, Jakarta - Mewabahnya difteri menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) pada akhir 2017. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah mengeluarkan ORI (Outbreak response immunization).
Seperti yang diberitakan sebelumnya, (ORI) putaran pertama sebagai upaya pengendalian KLB Difteri telah dilaksanakan pada pertengahan Desember 2017. Bulan Januari 2018 ini merupakan jadwal putaran kedua ORI Difteri. Sementara ORI putaran ketiga dilakukan 6 bulan kemudian. ORI Difteri perlu dilakukan 3 kali untuk membentuk kekebalan tubuh dari bakteri _corynebacterium diphteriae_.
Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Muhammad Subuh, pada awal 2018 ini akan dilakukan ORI lanjutan pada kabupaten/kota lainnya.
"Imunisasi (Difteri) sudah dilaksanakan 98 persen. Kita mengenal 3 jenis imunisasi. Pertama adalah imunisasi dasar lengkap. Ini wajib. Kemudian imunisasi lanjutan. Pada 18 bulan, kelas 1 SD, kelas 5 SD. Dan selanjutnya. Dan ada imunisasi tambahan ini disebut ORI atau pekan Imunisasi Nasional," papar Subuh saat ditemui di kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Rabu (10/01/2018).
Masih menurutnya, difteri terus dievaluasi keberadaannya. Tercatat pada 2017, terdapat suatu peningkatan. Karena itu, Kementerian Kesehatan melakukan ORI di 170 Kabupaten/Kota.
"Hasilnya Januari 2018 ada 85 kasus. Nah ada 85 Kabupaten/Kota. Upaya-upaya yang kita lakukan untuk menanggulangi difteri itu membuahkan hasil," Tambahnya.(tka)
Read more...
0 Response to "Kemenkes Anggap Imunisasi Putaran Pertama Berhasil"
Posting Komentar