INILAHCOM, Jakarta - Pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai usaha untuk dapat menurunkan tingkat stunting atau kekurangan gizi kronis pada anak di Indonesia.
Dengan target turunnya prevalens stunting pada anak di bawah umur dua tahun dari 37 persen pada 2013, menjadi 28 persen pada 2019. Salah satu usahanya adalah dengan mencegah stunting dalam 1000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak masih janin hingga usia 2 tahun.
Usaha yang dilakukan pemerintah ini merupakan wujud pentingnya melakukan investasi pada pembangunan sumber daya manusia. Karena anak yang sehat, cerdas, dan tumbuh optimal memiliki potensi lebih besar serta turut meningkatkan daya saing bangsa di masa yang akan datang.
"Salah satu contoh adalah adanya Posyandu. Ini menjadi titik pantau bagi para balita untuk melihat pertumbuhan anak. Setiap anggota Posyandu memastikan bayi di daerah rumahnya sehat dan tumbuh optimal," papar Fasli Jalal, pakar gizi dan juga Dewan Pembina Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), di acara ngobrol @tempo Mencegah Stunting Meningkatkan Dya Saing Bangsa, Jakarta, Rabu (24/01/2018).
Tidak hanya itu, pemerintah juga terus menggencarkan gerakan masyarakat hidup sehat, gerakan cuci tangan pakai sabun, dan konsumsi makanan dengan gizi seimbang. Ini adalah salah satu hal yang sangat pokok dan dasar untuk tetap terpeliharanya kesehatan.
Cikal bakal stunting bisa diatasi saat 1000 hari pertama kehidupan, yaitu mulai dari sperma bertemu dengan indung telur. Ketika kedua calon orangtua benar - benar memiliki gizi yang baik, akan melahirkan pula anak yang memiliki kecupukan gizi. Karena itu, masih menurutnya, ibu hamil harus benar - benar dipenuhi kecukupan gizinya terutama protein.
"Jangan pernah menyerah. Pasti selalu ada peluang untuk meningkatkan kecukupan gizi anak meski terindikasi stunting. Yang penting tetap berusaha," tambah Fasli Jalal.(tka)
Read more...
0 Response to "Usaha Pemerintah Atasi Stunting"
Posting Komentar