INILAHCOM, Hongkong - Deteksi dini untuk kanker payudara dan serviks (mulut rahim) sangat penting untuk para wanita.
Karena itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong menyelenggarakan klinik gratis untuk para pekerja migran.
Bertempat di Ruang Ramayana, KJRI Hong Kong, tujuh tenaga medis dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) melakukan pemeriksaan IVA (inspeksi Visual dengan Asam Asetat) untuk deteksi dini kanker leher rahim (serviks) dan perabaan guna deteksi dini kanker payudara pada 23—25 Februari 2018. Sekitar ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ikut serta dalam acara tersebut.
Para relawan Peduli Sehat Hong Kong, jug turut hadir membantu deteksi dini kanker serviks dan payudara.
“Jangan takut dan ragu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk deteksi dini kanker serviks dan payudara, karena kita sendiri yang akan merasakan manfaatnya. Lebih baik terdeteksi sedini mungkin dibandingkan baru mengetahui kemudian”, pesan Konjen RI untuk Hong Kong, Tri Tharyat, kepada PMI, seperti yang dikutip dari siaran pers yang diterima INILAHCOM, Selasa (27/02/2018).
Secara medis, Dr. Kartiwa Hadi Nuryanto, anggota YKI yang juga dosen FK UI, menjelaskan, jumlah pengidap kanker serviks di Belanda tergolong rendah. Kendati negara Kincir Angin tersebut memiliki kawasan prostitusi terkenal, Red Light District di Amsterdam.
Rendahnya pengidap kanker serviks antara lain didukung oleh pemahaman yang baik para wanita Belanda akan pentingnya deteksi dini kanker serviks. Sebab, peluang untuk menghilangkan sel-sel kanker di tahap awal cukup besar.
Siti Komariyah, Wijiati Supari dan Hariani, sebagian PMI yang berpartisipasi menuturkan sangat senang dan puas atas inisiatif KJRI Hong Kong tersebut.
Mengingat pembatasan kuota 100 peserta setiap harinya, terdapat PMI yang belum mendapatkan kesempatan untuk diperiksa pada acara yang didukung oleh Hong Kong Indonesian Club.
Hal tersebut tidak dapat dihindari karena jumlah PMI wanita di Hong Kong berjumlah ratusan ribu. Karena itu, KJRI Hong Kong berencana untuk melakukan kegiatan serupa di sisa tahun ini.
Para PMI yang telah mengikuti penyuluhan dan deteksi dini kanker kali ini selanjutnya dapat memberikan pemahaman yang benar kepada rekan-rekan PMI sehingga mereka dapat melakukan langkah pencegahan.
Kanker serviks dan kanker payudara menjadi penyakit kanker dengan prevelensi tertinggi di Indonesia, hal tersebut merujuk dari data yang dimuat dari Riskesdas 2013.
Menurut data Riskesdas, kanker serviks mencapai 0,8 persen. Kemudian, untuk prevalensi kanker payudara mencapai 0,5 persen.
Secara nasional, penyakit kanker yang menderita penduduk Indonesia untuk semua umur pada tahun 2013, mencapai 1,4 persen atau sekitar 346.792 orang. (tka)
Read more...
0 Response to "KJRI Hong Kong Gelar Deteksi Dini"
Posting Komentar