Hemodialisis Kerap Dilakukan pada Usia Produktif

Hemodialisis Kerap Dilakukan pada Usia Produktif

INILAHCOM, Jakarta - Selama ini, usia 45 - 63 tahun banyak yang mulai Hemodialisis. Mengapa?

Menurut dr. Puteri Wahyuni, Sp.PD.KGH, seorang yang sudah mendapat diagonosa mengalami penyakit ginjal kronik, kerap melakukan dialisis atau biasa disebut cuci darah. Umumnya, hal ini terjadi pada usia produktif, sekitar 45-63 tahun.

"Biasanya, penyakit ginjal kronik bisa timbul akibat dari penyakit yang sudah ada sebelumnya. Ini menjadi salah satu penyakit serius. Seperti penyakit diabetes, hipertensi, dan tumor pada ginjal. Hal ini biasanya mereka kerap tidak terdeteksi atau tidak merasa mengalami sakit," papar dr. Puteri Wahyuni, Sp.PD.KGH saat ditemui di ulang tahun Rumah Sakit Tebet, Jakarta, Selasa, (10/04/2018).

Masih menurutnya, untuk gejala yang muncul akibat dari ginjal kronik adalah tubuh terasa lemah, lemas, dan mual. Kemudian, pasien kerap datang ke dokter dalam kondisi stadium lanjut.

"Selama ini, pasien biasanya merasa baik -baik aja dan sehat. Setelah mengalami hal tersebut, ternyata ketika diperiksa, harus menjalankan hemodialisis," tambahnya.

Kepatuhan pasien saat konsumsi obat dan asupan cairan sangat penting untuk kesehatan ginjal. Ini untuk mengatau kadar cairan dalam tubuh.

"Umumnya, penyakit ginjal mengalami kematian bukan karena hemodialis, tetapi karena kondisi jantungnya, inveksinya, dan syarafnya, yang kerap terjadi stroke," ungkapnya. (tka)


Read more...

Related Posts :

0 Response to "Hemodialisis Kerap Dilakukan pada Usia Produktif"

Posting Komentar