INILAHCOM, Jakarta - Kanker usus masih menjadi salah satu penyakit yang kerap menjangkit orang di semua jenjang usia.
Menurut df. Wifanto Sadityo Jeo, Sp.B-KBD selaku dokter spesialis Hospitals Kebon Jeruk menjelaskan kanker usus besar atau kanker kolorektal adalah jenis kanker yang sering dijumpai hampir di semua kalangan usia, terutama pada usia lanjut.
Tetapi dalam satu dekade terakhir terjadi peningkatan sebesar 30 - 35 persen penderita kanker usus besar di usia muda, kurang dari 50 tahun.
Kanker usus besar diawali dengan pertumbuhan sel pada lapisan usus paling dalam (mukosa) yang disebut polip adenoma. Pada stadium awal, polip adenoma dapat diangkat dengan mudah, namun sering kali tidak menampakkan gejala apapun pada pederitanya.
Sehingga semakin lama pertumbuhan sel kanker berubah menjadi oenyakit yang ganas kurun waktu 5 - 10 tahun.
Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa prosedur laparostomi kolektomi yang merupakan pendekatan untuk mengangkat bagian tertentu di usus besar dengan menggunakan alat laparoskopi. Dokter bedah perlu membuat irisan panjang diperut untuk mendapatkan akses ke usus besar.
"Selain itu pilihan prosedur tindakan yang lainnya adalah dengan pendekatan laparoskopi minimal invasif, dimana dokter hanya perlu membuat sayatan kecil untuk memasukkan instrumen bedah khusus melalui pembedahan modern yang dikenal dengan Minimal Invasive Surgery Center (MISC)," kata Wifanto saat ditemui di Rumah Sakit Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (26/07/2018).
Untuk laparoskopi, pasien yang memiliki kondisi tidak stabil seperti jantungnya terdapat masalah, lebih baik tidak menggunakan prosedur ini.(tka)
Read more...
0 Response to "Pakar Kesehatan Ungkap Tindakan Minimal Invasif"
Posting Komentar