INILAHCOM, Jakarta - Target vaksin MR (Measles Rubella) yang dilaksanakan serentak di luar pulau Jawa pada tahun ini dengan cakupan 95 persen. Namun, ternyata target tersebut belum berhasil diraih pemerintah.
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nilla F Moeloek, hingga saat ini, cakupan yang dicapai untuk vaksin MR adalah baru 49 persen. Artinya, angka tersebut jauh dari target yang ditetapkan.
"Kalau Pak Dirjen mengatakan sekarang cakupannya sekitar 49 persen, dan itu kan kita harus mencapai lagi, tapi di pulau Jawa sudah lebih ya, dan kelihatan kejadian rubella itu sangat sukses di pulau Jawa, tetapi kita juga mengejar di luar pulau Jawa," papar Nilla F Moeloek, Jakarta, Selasa, (18/09/2018).
Masih menurut Menkes, cakupan yang belum melampaui target tersebut bisa menimbulkan kemungkinan masyarakat terkena penyakit campak dan rubella. Ini adalah situasi yang tidak diinginkan.
"Kalau misalnya memang kita tidak mencapai cakupan, tadi yang seperti gambar itu, diambil dari bio farma, jadi kalau cakupannya kurang dari 95 (persen), itu kemungkinan kita akan terkena juga," paparnya.
Imunisasi MR yang dilaksanakan di 28 provinsi di luar pulau Jawa serentak dilakukan sejak Agustus hingga September 2018. Imunisasi MR tahan dua ini untuk anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
Tidak terlampaui target tersebut lantara program imunisasi MR ini mengalami masalah terkait kehalalan vaksin. Belakangan, MUI (Majelis Ulama Indonesia) Pusat sudah mengeluarkan fatwa untuk memperbolehkan penggunaan vaksin MR. Meskipun, dalam vaksin tersebut diakui MUI Pusat, haram karena menggunakan bahan dari babi.
Agar menekan penyakit rubella dan campak, program vaksin ini harus tetap dilaksanakan. Karena itu, Menkes tetap menyarankan kepada orangtua untuk ikut menyertakan anak dalam program vaksin MR tersebut.(tka)
Read more...
0 Response to "Vaksin MR Tak Lampaui Target"
Posting Komentar