INILAHCOM, Jakarta - Menjadi relawan bukan suatu hal yang mudah. Ketika berada di suatu daerah yang terkena bencana, mereka pun harus lebih memiliki mental yang kuat dengan melihat kondisi pasca bencana.
Keberadaan relawan memang sangat membantu di sebuah daerah pasca bencana. Ini yang membuat keadaan berangsur - angsur pulih. Namun ternyata, menurut pakar psikologis, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi. (Psikolog Anak) para relawan juga kerap merasakan perasaan yang berat.
"Tidak hanya relawan, tetapi yang merasakan juga sangat berat, yang mengalami merasakan beratnya adalah bukan hanya korban tapi juga relawan. Mengalami gangguan kecemasan. Apalagi mereka yang menyaksikan langsung maupun yang merasakan langsung, sekolahnya hancur, rumahnya ilang, keluarga hilang, itu semua berat," kata Vera saat ditemui di acara talkshow Menggunakan Bakat Kita untuk Meringankan Derita Korban Gempa yang diselenggarakan oleh Penerbit Erlangga, Jakarta, Senin, (22/10/2018).
Kecemasan tersebut bisa diatasi dengan mengeluarkan bakat yang dimiliki. Misalnya, para relawan bisa mengajak para korban bencana, khususnya anak - anak untuk menggambar, bernyanyi, dan berkesenian lainnya. Melalui seni, lanjut Vera, semua orang bisa bebas berekpresi tidak perlu lagi harus disuruh mengeluarkan isi hatinya.
"Dari berkesenian, anak - anak tidak memiliki batas. Mereka bisa senang mengeluarkan apa yang dirasakan," tambahnya.(tka)
Read more...
0 Response to "Psikolog: Relawan Kerap Alami Gangguan Kecemasan"
Posting Komentar