INILAHCOM, Jakarta - Sanitasi sangat berperan penting untuk kesehatan anak. Hal ini juga berkaitan erat dengan stunting.
Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menyatakan 1 dari 3 anak Indonesia menderita stunting. Akses terhadap sanitasi yang baik berkontribusi dalam penurunan stunting sebesar 27 persen. Intervensi yang terfokus pada perubahan perilaku dalam sanitasi dan kebersihan dapat menyebabkan potensi stunting berkurang.
"Sanitasi dan pencemaran air minum sangat berpengaruh pada stunting," kata Imran Agus Direktur Kesehatan Lingkungan, Kemenkes RI, Jakarta, Kamis, (18/10/2018).
Masih menurutnya, stunting tersebut timbul dari bagaimana keadaan gizi pada ibu hamil hingga 1000 hari kehidupan.
"Kalau dia (Ibu) minum air dan makanan yang tercemar ini sangat berpengaruh. Saya sering sampaikan, kalau usus kita itu ada bilik - bilik. Kalau sering - sering tercemar dengan makanan yang terdapat bakteri, bilik- bilik ini akan hancur. Sehingga zat gizi pada makanan akan terbuang. Ini seperti diare," tambahnya.
Sanitasi buruk tidak hanya berpengaruh pada kesehatan, tapi juga pada ekonomi negara. Indonesia mengalami kerugian ekonomi sebesar 56,7 triliun pertahun akibat kondisi sanitasi yang buruk untuk membayar ongkos pengobatan dan akomodasi.
Dalam penyelenggaraan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), pemerintah daerah kabupaten/kota telah menetapkan skala priorias wilayah untuk penerapan STBM. Pemberdayaan masyarakat menjadi kunci utama untuk mewujudkan STBM karena masyarakat selain sebagai obyek juga menjadi pelaku higiene dan sanitasi.(tka)
Read more...
0 Response to "Sanitasi Berperan Dalam Turunkan Angka Stunting"
Posting Komentar