INILAHCOM, Jakarta - Apabila seseorang dicurigai sebagai pneumonia maka dilakukan beberapa tahap pemeriksaan. Seperti apa?
Menurut DR. dr. Erlina Burhan,Sp.P(K), dokter spesialis Paru di RS. PERSAHABATAN yang juga Anggota Pokja Infeksi Non Tuberkulosis Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), beberapa tahapan pemeriksaan antara lain, wawancara medis atau anamnesis, pemeriksaan fisis umum dan paru serta pemeriksaan penunjang yaitu foto ronsen dada, pemeriksaan darah dan pemeriksaan bakteri penyebab dari dahak (pemeriksaan Gram dan kultur mikroorganisme).
Diagnosis pneumonia komunitas adalah berdasarkan foto ronsen dada dan berdasarkan gejala klini yaitu batuk, perubahan warna dahak, suhu tubuh 38 C, nyeri dada, sesak napas. Dari pemeriksaan fisik paru ditemukan tanda konsolidasi atau perubahan bunyi napas dan dari pemeriksaan penunjang laboratorium darah ditemukan jumlah sel darah putih 10.000 uL atau < 4.500 uL.
"Apabila seseorang didiagnosis sebagai pneumonia maka tindak lanjut berikutnya adalah menentukan apakah pasien dirawat inap atau dapat rawat jalan," kata Erlina, di kantor PDPI, Jakarta, Senin, (12/11/2018).
Pneumonia dapat menyebabkan kematian sehingga diagnosis harus dengan segera ditegakkan sehingga dapat diberikan tatalaksana yang adekuat. Tatalaksana adekuat meliputi pemberian antibiotik dan tatalaksana non-farmakologis lainnya seperti nutrisi, resusitasi cairan, pemberian antipiretik bila demam dan lainnya.
Pemberian antibiotik awal adalah bersifat empiris artinya antibiotik diberikan berdasarkan pola kuman penyebab terbanyak dan tersering.
"Sebelum antibiotik diberikan specimen dahak harus diambil untuk ditumbuhkan dan menjadi panduan antibiotik selanjutnya apabila pasien mengalami perburukan. Pemberian antibiotik empiris berdasarkan riwayat pemakaian antibiotik dalam 3 bulan sebelumnya dan pasien dengan penyakit peserta atau komorbid," tambahnya.
Apabila pasien mengalami pneumonia berat atau perburukan sehingga memerlukan pengawasan lebih ketat atau memerlukan alat bantu napas maka pasien memerlukan perawatan intensif di RICU atau ICU. Pada umumnya prognosis adalah baik, tergantung dari faktor pasien, bakteri penyebab dan penggunaan antibiotik yang tepat serta adekuat.
"Perawatan yang baik dan intensif sangat mempengaruhi prognosis penyakit pada pasien yang dirawat. Angka kematian pasien pneumonia komunitas kurang dari 5 persen
pada pasien rawat jalan dan 20 persen pada pasien rawat inap," ujarnya. (tka)
Read more...
0 Response to "Tahap Pemeriksaan Penting Bagi Penderita Pneumonia"
Posting Komentar