INILAHCOM, Jakarta - Ketika bermain dengan anak, orangtua cenderung tidak memperhatikan dengan teliti apa yang anak butuhkan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Elizabeth Santosa M.Psi, SFP, ACC – Psikolog Pendidikan dan Anak, pada kesempatan baru - baru ini. Menurutnya, ketika anak - anak bermain dengan orang lain, ternyata ada yang tidak nyambung. Belum lagi terjadi drama - drama antar anak ketika bermain.
"Ini bisa terjadi anak - anak korban bully. Ketika Ada kasus bully begitu diinvestigasi ternyata anak yang disangka membully ternyata dia memiliki sifat pemimpin yang tangguh yang lain mengikuti. Hal ini biasanya terjadi di lingkungan sekolah karena pengajar yang kerja menunjuk seorang anak menjadi ketua kelas dan minggu depannya tetap sama dia ditunjukin menjadi ketua kelas lagi," kata Elizabeth, Jakarta, baru - baru ini.
Masih menurutnya, dari situ seharusnya peran orangtua hadir. Orangtua kerap menemani anak saat bermain, tetapi tidak memperhatikan karakter anak seperti apa.
"Ada juga orangtua yang menemani anaknya, tetapi hanya hadir saja, tidak ikut berperan memperhatikan. Nah, kita menjadi orangtua yang mana?" tanya Elizabeth.
Pola seperti ini yang harusnya diubah. Agar anak - anak menjadi lebih bahagia, ketika benar - benar memiliki waktu yang berkualitas dengan orangtuanya.
Penelitian tentang perilaku keterlibatan orangtua dalam perkembangan kognitif anak melalui media televisi atau gadget. Menunjukkan ada sekitar 42 persen orangtua hadir terlibat,
32 persen tidak terlibat, dan 28 persen hadir menemani anaknya tapi tidak telibat.
"Kemudian kehadiran Ibu dan Ayah dinilai 2 banding 1. Ini karena peran Ayah sangat kurang. Dengan begitu, akan mengakibatkan anak - anak terlalu banyak pengaruh pada Ibu. Jadi nantinya banyak anak - anak yang terlihat feminin," ujarnya. (tka)
Read more...
0 Response to "Penting,Orangtua Perhatikan Anak Sedang Bermain"
Posting Komentar