INILAHCOM, Jakarta - Penyakit parkinson’s adalah penyakit degeneratif saraf dengan gejala paling sering dijumpai seperti tremor pada saat beristirahat di satu sisi badan, kesulitan memulai pergerakan, dan kekakuan otot.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang ras, jenis kelamin, status sosial, maupun lokasi geografis.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit parkinson’s menyerang sekitar 1 dari 250 orang yang berusia di atas 40 tahun dan
sekitar 1 dari 100 orang yang berusia di atas 65 tahun.
“Tremor merupakan gerakan gemetar yang terjadi berulang kali dan tidak terkontrol pada satu atau lebih anggota tubuh. Jenis tremor sangat beragam, salah satunya adalah essential tremor (ET) yang terjadi ketika anggota tubuh sedang bergerak (misalnya saat makan, minum, atau menulis) dan berkurang jika tubuh beristirahat," jelas dr. Frandy Susatia, Sp.S, dokter spesialis saraf dari Parkinson’s & Movement Disorder Center Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta, Jumat, (28/06/2019).
ET adalah kebalikan dari tremor pada parkinson’s yang terjadi ketika anggota tubuh sedang beristirahat dan berkurang saat tubuh sedang bergerak.
Pengobatan tremor ditujukan untuk meringankan gejala dan memperbaiki kualitas hidup penderita.
Langkah pertama dilakukan dengan pemberian obat oral. Setidaknya butuh dua atau tiga obat yang berbeda sebelum menemukan obat yang bekerja paling baik di tubuh pasien.
Jika obat oral gagal, solusi lainnya adalah menyuntikkan botulinum toxin (botox) ke dalam otot.
“Suntikan botox biasanya efektif pada pasien dengan tremor kepala dan suara,” tambah dr. Frandy Susatia, Sp.S.(tka)
Read more...
0 Response to "Kenal Lebih Dalam Tentang Parkinson"
Posting Komentar