SUATU hari Anda menatap ke bawah di bagian perut dan menyadari bahwa celana Anda telah kekecilan. Anda pun langsung bertekad untuk menyelesaikan semua ini dan pergi ke seorang ahli nutrisi keesokan harinya.
Para ahli tersebut pun menganjurkan tentang GMO, organic, vegan, gluten-free, dan lain-lain. Lalu, apa yang harus Anda makan sekarang? Pertanyaan yang seharusnya terdengar sederhana kini menjadi rumit.
Gagasan mengenai berbagai diet sehat memang membuat kita cemas tentang segala jenis makanan dan sangat berhati-hati dalam menerapkan pola makan. Tapi ini semua menjadikan kita kelelahan. Semakin banyak informasi yang kita peroleh, semakin sulit kita membuat keputusan.
Seorang pakar nutrisi bernama Keira McCredie mengungkapkan pola dietnya di laman minbodygree.com. Keira melakukan pengurangan porsi makan, tapi ia tetap memakan makanan yang ia sukai. Ia juga lebih banyak bergerak dengan melakukan olahraga yang ia gemari.
Untuk pertama kalinya Keira merasa puas dengan berhenti menerapkan pola makan yang membuatnya tertekan. Ia pun mampu mengontrol dirinya tanpa perasaan bersalah dan peraturan yang rumit. Cara ini membuatnya turun berat badan hingga 15 pounds (tanpa jus sayuran) dan tersadar apa yang sebenarnya disebut dengan hidup sehat.
Lewat perjalanan gaya hidupnya tersebut, Keira belajar bagaimana menyusun pola pikirnya dan kebiasaannya tentang diet sehat. Alih-alih mengumpulkan banyak informasi, Keira memilih untuk melihat ke dalam dirinya sendiri. Melakukan meditasi, membuat jurnal, dan menciptakan visi yang bisa membuat dirinya merasa utuh dengan cara-cara yang tidak dapat dilakukan sekedar pola makan.
Menerapkan gaya hidup sehat sesungguhnya datang dari pola pikir yang sehat. Melalui tubuh dan pikiran yang sehat, kehidupan sehat yang sebenarnya menjadi mungkin. Perubahan yang dia lakukan pada akhirnya mengubah dunianya sendiri. Menurut Keira, jika Anda ingin mengubah dunia, maka Anda harus mampu mengubah diri Anda sendiri. Jika Anda mau membuka diri dan membangun hubungan baik dengan diri Anda sendiri, maka kehidupan Anda pun berubah.
* An Nisaa Gettar, Relawan Kesehatan RS Ibnu Sina, Jakarta.
Read more...
0 Response to "Inilah Alasan Kenapa Tak Perlu Minum Jus Sayuran"
Posting Komentar