SEBUAH tinjauan dari enam riset yang membandingkan efek antara konsumsi daging dan diet vegetarian terhadap angka kematian yang melibatkan lebih dari 1,5 juta orang menyimpulkan bahwa penyebab kematian lebih tinggi ada pada konsumsi daging harian, khususnya daging merah dan daging olahan.
Melansir dari science20.com, sebuah jurnal yang dilakukan oleh ilmuan dari Mayo Clinic di Arizona dan dipublikasi oleh Journal of The American Osteopathic Association mendukung klaim yang dikeluarkan United Nation International Agency for Research on Cancer (IARC) bahwa daging adalah sumber karsinogen yang sama bahayanya dengan plutonium dan asap rokok. Di samping data yang beragam, mereka tetap menyimpulkan bahwa peningkatan konsumsi daging merah, khususnya daging merah olahan, berkaitan dengan semua penyebab kematian.
Meskipun temuan untuk orang-orang Amerika dan Eropa berbeda, mereka menjumpai peningkatan kematian yang melonjak berada pada titik pada penambahan terkecil total konsumsi daging merah. Riset ini dilakukan pada 2014 dan diikuti oleh lebih dari satu juta orang berusia 5 sampai 28 tahun, mempertimbangkan hubungan antara kematian dengan daging merah baik yang diproses (seperti sosis, salami, hot dog, ham, atau daging bakon) maupun yang tanpa diproses (seperti daging sapi, daging kambing, atau daging babi).
Pada 2014, meta-analysis menguji hubungan antara kematian karena penyakit kardiovaskular dan karena penyakit jantung. Pada penelitian yang menyertakan lebih dari 1,5 juta orang tersebut, peneliti menemukan bahwa hanya daging proseslah yang secara signifikan dapat meningkatkan risiko semua penyebab kematian.
Selain itu, pada 2013 penelitian yang diikuti lebih dari 500.000 orang, menemukan bahwa penurunan risiko kematian (25-50%) dialami oleh mereka yang mengkonsumsi sedikit daging proses dibandingkan mereka yang lebih banyak memakannya. Mereka juga menemukan meningkatnya angka harapan hidup sebanyak 3,6 tahun bagi mereka yang menerapkan diet vegetarian selama lebih dari 17 tahun, dengan pembanding mereka yang baru sebentar melakukannya.
* An Nisaa Gettar, Relawan Kesehatan RS Ibnu Sina, Jakarta.
Read more...
0 Response to "Mengkonsumsi Daging Membunuh Kita?"
Posting Komentar