INILAHCOM, Jakarta - Salah satu permasalahan reproduksi yang sering dialami perempuan pada masa remaja dan dewasa, yaitu menstruasi. Lantas, apa saja yang mempengaruhi menstruasi tidak teratur?
Menurut. dr. Dwi Priangga, SpOG dalam presentasinya di acara seminar Sehat Reproduksi Milik Segala Usia memaparkan, menstruasi merupakan sebuah proses alami yang akan di lewati oleh seorang perempuan dewasa usia reproduktif secara periodik. Perubahan siklus menstruasi dapat menjadi tanda bahwa terdapat kondisi medis tertentu dan dapat mempengaruhi kualitas hidup seorang perempuan.
Gangguan menstruasi dapat dialami oleh siapa saja, remaja, perempuan dewasa ataupun yang sudah mengalami menopause. Lebih dari 50 persenqll perempuan akan mengalami gangguan menstruasi setidaknya satu kali dalam masa reproduktifnya.
Menstruasi normal adalah suatu proses fisiologis dimana terjadi pengeluaran darah, mukus (lendir) dan seluler debris dari uterus secara periodik dengan interval waktu tertentu yang terjadi sejak menars sampai menopause dengan pengecualian pada masa kehamilan serta menyusui, dan proses tersebut terjadi karena interaksi dari organ-organ hormonal.
“Gangguan menstruasi dapat disebabkan oleh gangguan fisik 80 persen, dismenore 50 persen, gangguan siklus 20-40 persen," kata dr. Dwi Priangga, SpOG seperti yang dikutip dari siaran pers, Jakarta, Rabu (26/04/2017).
Umumnya seorang perempuan dapat mengalami lebih dari satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan menstruasi. Faktor fisik dapat disebabkan oleh tumbuhnya jaringan abnormal pada rahim sehingga dapat menyebabkan gangguan menstruasi, jaringan abnormal tersebut dapat berupa polip, mioma, adenomisis, ataupun keganasan.
Gejala yang mungkin timbul antara lain nyeri haid yang berlebihan (dismenore), hari menstruasi yang memanjang ataupun jumlah perdarahan yang lebih banyak. Gangguan siklus dapat bermanifestasi sebagai perdarahan yang ireguler, ataupun amenorea (tidak mengalami menstruasi dalam jangka waktu tertentu) yang pada umumnya disebabkan oleh siklus anovulasi.
Siklus anovulasi bisa disebabkan oleh gangguan hormonal, tumor di otak ataupun penyakit metabolik lain. Jumlah perdarahan menstruasi yang banyak juga dapat disebabkan oleh gangguan pembekuan darah ataupun efek samping akibat penggunaan alat kontrasepsi. Manifestasi gangguan menstruasi juga dapat berupa perubahan mood bahkan dapat menjadi gangguan depresi berat.
"Setiap perempuan harus memahami siklus menstruasi yang normal baik dari lama hari menstruasi, jumlah perdarahan ataupun gejala-gejala yang dapat meyertai sebelum ataupun selama menstruasi, sehingga bila terdapat proses yang abnormal, maka harus segera konsultasi ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan tertentu untuk menentukan penyebab dan tatalaksana yang tepat," paparnya.
Kemudian, para wanita juga harus melakukan pemeriksaan yang dapat berupa anamnesis, pemeriksaan fisik sederhana, ultrasonografi, rontgen ataupun dapat berupa pemeriksaan darah dan pemeriksaan lanjutan seperti MRI.(tka)
Read more...
0 Response to "Ini Sebab Permasalahan Menstruasi Tidak Teratur"
Posting Komentar