INILAHCOM, Jakarta - Pengalaman pertama buah hati konsumsi makanan adalah hal yang tidak terlupakan. Asupan makanan yang penuh nutrisi benar - benar harus diperhatikan pada masa MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu).
Konsumsi makanan dan snack yang mengandung gizi seimbang sangat berpengaruh bagi tumbuh kembang anak. Meal atau makanan sebaiknya dipilih dari lauk pauk hewani atau nabati dan makanan pokok yang menghasilkan energi. Ini juga menyangkut untuk menjaga kekebalan tubuh.Kemudian, untuk snack, yang berfungsi sebagai makanan pendamping, bisa meliputi sumber vitamin dan mineral.
Sebagai Ahlinya Makanan bayi, Milna juga memahami bahwa pemberian MPASI yang optimal bukan sekedar APA yang harus dipersiapkan untuk memenuhi Angka Kecukupan Gizi Si Kecil, tetapi juga KAPAN, karena jika kebutuhan akan zat gizi tidak terpenuhi dengan baik pada waktu yang tepat, maka tumbuh kembang anak akan kurang optimal.
Idealnya, pemberian MPASI diawali dengan meal yang boleh diikuti dengan pemberian snack 1-2 kali sehari. Jadwal pola makan untuk anak usia 6 sampai 8 bulan terdiri dari dua kali meal dan dua kali snack. Seiring dengan bertambahnya usia Si Kecil, frekuensi dan porsi pemberian meal dan snack juga akan bertambah sehingga untuk anak usia 10-12 bulan, sudah boleh diberikan 3 kali meal dan 2 dua kali snack.
“Dengan memahami pengaturan jadwal makan Si Kecil serta memperkenalkannya dengan berbagai rasa baru sejak dini, diharapkan Si Kecil bisa cepat akrab dengan buah dan sayur sehingga zat gizinya seimbang dan terpenuhi dengan baik. Di sini, Milna Nature Delight hadir sebagai solusi untuk Bunda dalam mempersiapkan snack dengan mudah dan praktis, serta solusi bagi Si Kecil untuk bisa menikmati snack sehat,” jelas Helly Oktaviana, Business Unit Head Nutrition for Infant and Baby, Kalbe Nutritionals, seperti yang dikutip dari siaran pers, Jakarta, Jumat, (11/05/2018).
Untuk memudahkan anak atau Si Kecil konsumsi buah sebagai snack, Milna meluncurkan Milna Nature Delight. Ini terdiri dari 100 persen buah asli, tanpa bahan pengawet, tanpa penambahan gula, melalui proses Advanced Pasteurization Technology.
Dengan begitu, masalah terkait masyarakat Indonesia yang tergolong kurang makan sayur dan buah bisa secara perlahan teratasi. Hal ini merujuk pada Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 lalu menyebutkan bahwa 93,5 persen penduduk berusia di bawah 10 tahun, tidak mengkonsumsi sayur dan buah sesuai anjuran. Padahal, konsumsi sayur dan buah,sangat penting untuk gizi seimbang Si Kecil.
Tidak hanya itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan anak balita dan anak usia sekolah untuk mengkonsumsi sayur dan buah sebanyak 300-400 gram per orang per hari dan remaja hingga dewasa sebanyak 400-600 gram per orang per hari. Sekitar dua-pertiga dari jumlah anjuran konsumsi tersebut disarankan dalam porsi sayur.
Read more...
0 Response to "Penting! Atur Jadwal Konsumsi Makan dan Snack Anak"
Posting Komentar