Jangan Terlambat Deteksi Dini Pertumbuhan Anak

Jangan Terlambat Deteksi Dini Pertumbuhan Anak

INILAHCOM, Jakarta - Mendeteksi weight faltering pada anak bisa dilakukan. Hal ini karena, secara kasat mata, anak tidak akan terlihat mengalami perubahan berat badan.

Secara kasat mata, anak yang mengalami weight faltering tidak tampak berbeda. Pun dengan anak stunting; tidak terlihat kurus atau peyot, hanya pendek. Ini hanya bisa diketahui dengan grafik pertumbuhan. Ini pentingnya bayi ditimbang BB di Posyandi tiap bulan.

“Menimbang harus benar. Bayi harus dibuka bajunya. Selisihnya bisa berbeda 0,5 kg dengan memakai baju,” ucap Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K), Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik FKUI/RSCM, Jakarta, Selasa, (14/08/2018).

Celana dalam dan kaos dalam masih boleh dipakai, terutama pada anak yang sudah agak besar.

Dr. dr. Damayanti menyayangkan, tidak ada alat untuk mengukur Tinggi Badan (TB) di Posyandu; ini hanya ada di Puskesmas. Padahal, mengukur TB sama penting dengan Berat Badan (BB).

Untuk mengukur TB, pada anak kurang dari 2 tahun dilakukan dengan berbaring. Kepala anak harus menyentuh batas alat, kaki harus lurus benar, agar pengukurannya tepat.

“Pada anak di atas dua tahun, dilakukan sambil berdiri,” imbuhnya.

BB dan TB anak selanjutnya diplot, dimasukkan ke grafik pertumbuhan. Bila ditemukan melenceng atau berada di bawah grafik, harus segera dirujuk ke dokter.

“Jangan tunggu sampai makin melenceng,” tegas Dr. dr. Damayanti.

Selain mengukur BB dan TB, lingkar kepala anak juga harus terus dipantau.(tka)


Read more...

Related Posts :

0 Response to "Jangan Terlambat Deteksi Dini Pertumbuhan Anak"

Posting Komentar