INILAHCOM, Jakarta - Salah satu hal penting dalam menanggulangi masalah pangan adalah menyajikan variasi pangan berkualitas yang dikonsumsi secara seimbang, terutama anak-anak pada masa tumbuh kembang.
Dalam rangka Hari Pangan Sedunia 2018 dengan tema #ZeroHunger, kita kembali diingatkan akan kebutuhan dunia terhadap beragam pangan yang dapat melengkapi kebutuhan nutrisi manusia.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau yang lebih dikenal dengan Food and Agricultural Organization (FAO), saat ini terdapat sekitar 815 juta penduduk dunia masih mengalami masalah kelaparan.
Adapun menurut data Global Health Index 2018, Indonesia menempati posisi ke-73 dari 119 negara yang berada pada level serius dengan poin 21,9. Selain itu, FAO juga mengajak masyarakat dunia untuk lebih meningkatkan konsumsi berbahan dasar sayuran seperti kacang-kacangan sebagai sumber alternatif protein.
“Pangan merupakan salah satu hal yang sangat dekat dengan kami. Terlebih, melalui One Planet One Health, kami percaya bahwa pangan yang baik berasal dari bumi yang baik. Memperingati Hari Pangan Sedunia, kami ingin mengedukasi pentingnya pemenuhan nutrisi pada anak dan alternatif sumber protein bertajuk Kedelai atau Soya Sebagai Alternatif Pangan yang Bernutrisi," ujar Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia, Jakarta, Rabu, (24/10/2018).
Kedelai, atau yang juga dikenal dengan istilah Soya, merupakan bahan pangan yang sudah familiar bagi masyarakat Indonesia. Selain dikenal dengan produk olahannya seperti tahu dan tempe, soya juga memiliki berbagai kebaikan nutrisi yang bisa menjadi salah satu pangan yang melengkapi kebutuhan nutrisi anak-anak.
Berbagai nutrisi tersebut termasuk makronutrien (karbohidrat, protein dan lemak) hingga mikronutrien (seperti mineral).
“Kedelai sebagai alternatif sumber protein terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kedelai atau soya merupakan bahan pangan yang kaya akan protein 40 persen, lemak 22 persen, karbohidrat 25 persen, hingga serat 8 persen dan mineral. Soya juga dapat menjadi alternatif protein yang dapat dikonsumsi bersama dengan protein hewani," Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS, Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Berdasarkan Skor Protein Digestability Corrected Amino Acid (PDCAA), soya memiliki skor 0.90 – 1.00, dimana nilai ini lebih tinggi apabila dibandingkan dengan beras, jagung, dan terigu. Selain itu, soya juga kaya akan asam amino esensial. Dengan kandungan nutrisi ini, soya dapat menjadi alternatif sumber protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Meskipun kaya akan protein dan nutrisi lainnya, pangan olahan soya, seperti pangan lainnya, tidak bisa dikonsumsi sendiri dan perlu dilengkapi oleh komponen nutrisi lainnya untuk tumbuh kembang anak yang optimal. Terlebih, pangan olahan soya menjadi alternatif bagi anak yang memiliki alergi terhadap protein hewani dan menunjukkan tanda intoleransi laktosa.(tka)
Read more...
0 Response to "Soya Bisa Jadi Alternatif Protein Kaya Nutrisi"
Posting Komentar