INILAHCOM, Jakarta - Hasil Riset Kesehatan dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan adanya peningkatan untuk prevalensi merokok pada remaja.
Peningkatan ini sangat signifikan hingga mencapai 1,9 persen. Bisa dilihat dari data yang dikumpulkan dari Riskesdas 2013 dan kini hasil Riskesdas 2018 tentang survei merokok pada remaja.
"Sejak tahun 2013 prevalensi merokok pada remaja (10-18 tahun) terus meningkat yaitu 7,2 persen (Riskesdas 2013) 8.8 persen (Sirkesnas 2016) dan 9.1 persen (Riskesdas 2018)," papar Kepala Balitbangkes Siswanto saat ditemui di Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Jumat, (02/11/2018).
Masih menurutnya, terkait dengan perilaku, merokok pada remaja cenderung naik. Itulah pentingnya edukasi pada remaja agar bisa menekan mengkonsumsi rokok.
"Jadi gini, kalau kita ditanya penyebabnya pasti banyak. Kalau remaja kan perilakunya berkelompok, jangan lupa harga itu berpengaruh. Kalau harga rokok naik, maka yang price elastis atau yang terpengaruh dengan harga itu adalah remaja," tambah Siswanto.
Masih menurutnya, agar remaja tidak banyak menggunakan rokok, sebaiknya harga rokok di pasaran lebih baik dinaikkan.
"Intinya bahwa salah satu cara mengurangi konsumsi rokok pada remaja adalah dengan menaikkan harga," tambah Siswanto.(tka)
Read more...
0 Response to "Perokok di Kalangan Remaja Semakin Meningkat"
Posting Komentar