INILAHCOM, Jakarta - Pemberian vaksinasi sebagai usaha pencegahan pada orang usia 50 tahun, berisiko terjadi komplikasi akibat pneumonia.
Menurut DR. dr. Erlina Burhan,Sp.P(K), dokter spesialis Paru di RS. PERSAHABATAN, kontak erat dengan pasien risiko tinggi pneumonia dan petugas kesehatan, terutama yang bekerja di pelayanan rawat jalan, rawat inap dan fasilitas kesehatan perawatan kronik sebaiknya rutin mendapatkan vaksinasi influenza tahunan.
"Vaksin pneumococcal polyscchasaride direkomendasikan untuk orang usia 65 tahun, usia 2-64 tahun dengan risiko tinggi pneumonia dan perokok," kata Erlina, Jakarta, baru - baru ini.
Masih menurutnya, kelompok risiko tinggi dimaksud adalah penyakit kardiovaskular kronik, penyakit paru kronik, diabetes mellitus, alkoholisme, aspkenia, kondisi atau status imunokompromais dan penghuni panti (fasilitas pelayanan jangka Panjang).
Vaksin inactivated influenza direkomendasikan pada usia 50 tahun, orang dengan penyakit
kardiovaskular kronik, penyakit paru kronik (termasuk asma), penyakit metabolik termasuk DM, gangguan fungsi ginjal, hemoglobulinopati, keadaan atau status imunokompromias, gangguan fungsi paru termasuk peningkatan risiko aspirasi, kehamilan, penghuni panti.
"Vaksin live attenuated influenza direkomendasikan untuk orang usia 5-49 tahun dan tidak diberikan pada kelompok risiko tinggi. Pasien pneumonia yang masih merokok harus berhenti merokok," tambahnya.
Perokok sebaiknya dilakukan vaksinasi baik pneumokokal maupun influenza. Memperhatikan pencegahan dan pengendalian infeksi dan kebersihan pernapasan yaitu, cuci tangan dengan handrub atau air mengalir setelah kontak dengan pasien influenza, pasien menggunakan masker.(tka)
Read more...
0 Response to "Vaksinasi Sebagai Pencegahan Pneumonia"
Posting Komentar