Kenali Lebih Jauh Diabetes Mellitus

Kenali Lebih Jauh Diabetes Mellitus

DIABETES Mellitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai gangguan kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.

Tingkat prevalansi diabetes melitus cukup tinggi. Diduga terdapat sekitar 16 juta kasus diabetes di Amerika Serikat dan setiap tahunnya didiagnosis 600.000 kasus baru. Diabetes merupakan penyebab kematian ketiga di Amerika Serikat dan merupakan penyebab utama kebutaan pada orang dewasa akibat retinopati diabetik.

Pada usia yang sama, penderita diabetes paling sedikit 2,5 kali lebih sering terkena serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita diabetes. 75% penderita diabetes akhirnya meninggal karena penyakit jantung. Serangan jantung, gagal jantung, stroke, gangren adalah komplikasi yang paling utama.

Selain itu kematian fetus intraurin pada ibu-ibu yang menderita diabetes tidak terkontrol juga meningkat. Dampak ekonomi pada diabetes jelas terlihat berakibat pada biaya pengobatan dan hilangnya pendapatan, selain konsekuensi finansial karena banyaknya komplikasi seperti kebutaan dan penyakit jantung.

Faktor risikio Diabetes Mellitus di antaranya, usia lebih dari 45 tahun, memiliki berat badan lebih BBR di atas 110 % dari BBI atau IMT di atas 23 kg/m2, tekanan darah tinggi atau hipertensi di atas 140/90 mm/Hg, riwayat penyakit diabetes karena faktor keturunan, riwayat menggugurkan kandungan yang berulang-ulang dan melahirkan bayi cacat atau berat badan bayi lahir lebih dari 4.000 gram, dan kolesterol HDL di ata 35 mg/dl atau kadar trigliserida 50 mg/dl.

 

Klasifikasi Diabetes Melitus

 

1. Diabetes Mellitus tipe 1,IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus).

Diabetes ini merupakan diabetes yang jarang atau sedikit populasinya, diperkirakan kurang dari 5-10% dari keseluruhan populasi penderita diabetes. Diabetes tipe ini disebabkan kerusakan sel-sel β pulau Langerhans yang disebabkan oleh reaksi otoimun.

Pada pulau Langerhans kelenjar pankreas terdapat beberapa tipe sel, yaitu sel β, sel α dan sel σ. Sel-sel β memproduksi insulin, sel-sel α memproduksi glukagon, sedangkan sel-sel σ memproduksi hormon somastatin. Namun demikian serangan autoimun secara selektif menghancurkan sel-sel β.

Destruksi otoimun dari sel-sel β pulau Langerhans kelenjar pankreas langsung mengakibatkan defesiensi sekresi insulin. Defesiensi insulin inilah yang menyebabkan gangguan metabolisme yang menyertai DM Tipe 1. Selain defesiensi insulin, fungsi sel-sel α kelenjar pankreas pada penderita DM tipe 1 juga menjadi tidak normal. Pada penderita DM tipe 1 ditemukan sekresi glukagon yang berlebihan oleh sel-sel α pulau Langerhans.

Secara normal, hiperglikemia akan menurunkan sekresi glukagon, tapi hal ini tidak terjadi pada penderita DM tipe 1, sekresi glukagon akan tetap tinggi walaupun dalam keadaan hiperglikemia, hal ini memperparah kondisi hiperglikemia. Salah satu manifestasi dari keadaan ini adalah cepatnya penderita DM tipe 1 mengalami ketoasidosis diabetik apabila tidak mendapatkan terapi insulin.

 

2. Diabetes Mellitus tipe 2, NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus)

Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan tipe diabetes yang lebih umum, lebih banyak penderitanya dibandingkan dengan DM tipe 1, terutama terjadi pada orang dewasa tetapi kadang-kadang juga terjadi pada remaja. Penyebab dari DM tipe 2 karena sel-sel sasaran insulin gagal atau tidak mampu merespon insulin secara normal, keadaan ini disebut resistensi insulin.

Disamping resistensi insulin, pada penderita DM tipe 2 dapat juga timbul gangguan-gangguan sekresi insulin dan produksi glukosa hepatik yang berlebihan. Namun demikian, tidak terjadi pengrusakan sel-sel β langerhans secara autoimun sebagaimana terjadi pada DM tipe 1.

Dengan demikian defisiensi fungsi insulin pada penderita DM tipe 2 hanya bersifat relatif, tidak absolut. Obesitas yang pada umumnya menyebabkan gangguan pada kerja insulin, merupakan faktor risiko yang biasa terjadi pada diabetes tipe ini, dan sebagian besar pasien dengan diabetes tipe 2 bertubuh gemuk.

Selain terjadi penurunan kepekaan jaringan pada insulin, yang telah terbukti terjadi pada sebagian besar dengan pasien diabetes tipe 2 terlepas pada berat badan, terjadi pula suatu defisiensi jaringan terhadap insulin maupun kerusakan respon sel α terhadap glukosa dapat lebih diperparah dengan meningkatnya hiperglikemia.

* Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti (di bawah bimbingan dr Reza Aditya Digambiro, M.Kes, M.Ked (PA), Sp.PA).

 


Read more...

Related Posts :

0 Response to "Kenali Lebih Jauh Diabetes Mellitus"

Posting Komentar