INILAHCOM, Jakarta - Sekitar 9 dari 10 benjolan pada payudara bukan kanker.
Pada benjolan yang dicurigai kanker umumnya hanya pada 1 sisi payudara, keras, permukaan benjolan teraba tidak rata dan kalau sudah di stadium lanjut benjolan tidak dapat digerakkan karena sudah melekat dengan jaringan payudara.
Selain itu ada perubahan warna dan struktur kulit, perubahan pada putting seperti tertarik ke dalam, ada luka putting yang tidak sembuh atau kulit putting menebal.
"Mammografi dianjurkan pada usia minimal 36 tahun, tepatnya lebih 40 tahun 1 kali setiap 1 tahun. Stigma sakit saat mamografi saat ini sudah diatasi dengan digital mamografi yang tidak menimbulkan nyeri," kata Dr Yadi Permana, Spesialis Bedah Onkologi dari RSUP Fatmawati Jakarta saat ditemui di acara Rumpian BEHA yang bersama Roche, Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Untuk usia kurang dari 1 tahun pemeriksaan menggunakan USG. Kriteria usia ini didasarkan pada kepadatan payudara. Di usia lebih 40 tahun umumnya kepadatan payudara sudah menurun sehingga mudah dideteksi dengan mammografi.
"Jenis kanker payudara sangat banyak sehingga membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Sebenarnya pengobatan kanker payudara di Indonesia tidak kalah dengan di negara maju seperti Amerika dan Eropa,terutama dari sumber daya manusia. Hanya ada faktor pelayanan dan pembiayaan yang berbeda tergantung program pemerintah," tambahnya.
Kesimpulannya kanker payudara dapat diteksi sejak dini dan perlu ditingkatkan kepedulian terutama pada perempuan tentang kanker payudara.
Read more...
0 Response to "Tidak Semua Benjolan di Payudara Adalah Kanker"
Posting Komentar