Selamatkan Ibu dan Bayi Baru Lahir

Selamatkan Ibu dan Bayi Baru Lahir

INILAHCOM, Jakarta - Hampir sekitar 70 persen kematian ibu hamil dan 75 persen kematian bayi baru lahir terjadi di Jawa dan Sumatera. Ternyata sebagian besar penyebab kematian tersebut dapat dicegah.

"Lebih banyak hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir," kata Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek, saat ditemui di kantor Kemenkes RI, Jakarta, Selasa (15/03/2017).

Angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia memang mengalami penurunan, namun tidak berubah secara signifikan dalam 10 tahun dan masih tetap luar biasa tinggi dibandingkan dengan negara -negara lain di kawasan tersebut. Untuk di Indonesia, 40 ibu hamil meninggal dan 247 bayi baru lahir meninggal setiap harinya.

Karena itu, pemerintah melakukan pendekatan inovatif dan praktik yang berhasil dikumpulkan dari program USAID EMAS (Expanding Maternal dan Neonatal Survival) yang dilakukan selama 5 tahun dengan dana 55 juta dolar Amerika.

"Saya berharap rumah sakit dan puskesmas di seluruh Indonesia, khususnya di tingkat kabupaten / kota, memetik pelajaran penting dari program USAID EMAS dan menggunakannya untuk membuat perubahan terus menerus," tambahnya.

Sejak tahun 2012 hingga 2017, EMAS bekerja dengan berbagai fasilitas kesehatan ibu dan anak (KIA) di bawah kementerian di kabupaten prioritas di enam provinsi sasaran, yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Selama lima tahun pelaksanaan program tersebut, kinerja klinis di rumah sakit dan puskesmas serta dalam sistem rujukan kegawatdaruratan di kabupaten/kota yang mendapat dukungan penuh dari program EMAS menunjukkan perbaikan yang signifikan.


Read more...

0 Response to "Selamatkan Ibu dan Bayi Baru Lahir"

Posting Komentar