Kenali Serangan Jantung Lewat "Alarm Tubuh"

Kenali Serangan Jantung Lewat "Alarm Tubuh"

INILAH.COM, Jakarta-Angka kematian yang diakibatkan serangan jantung di Indonesia masih tergolong tinggi. Hal ini disebabkan tidak pekanya seseorang terhadap tanda-tanda atau "alarm tubuh" jelang serangan jantung.

Terkait pentingnya membaca "alarm tubuh", Ciputra Hospital Citra Garden City, Jakarta Barat menggelar acara Workshop Elektrokardiogram (EKG) yaitu merekam aktivitas kelistrikan jantung dan Seminar Penyakit Jantung Koroner, akhir pekan lalu.

Kegiatan ini menghadirkan pembicara dari IDI Jakarta Barat, seperti dr. Ardianto K Sp. JP, FIHA., ECG In Ischemia and infarct oleh dr. Zainuddin, Sp. JP, FIHA., dan Dysrithmia oleh dr. Triatmo Budijuwono, Sp. JP (K) dan lain-lain.

Dr. Kusmiati, MARS, selaku Direktur Ciputra Hospital Citra Garden City dalam sambutannya mengatakan, "Salah satu keinginan kami adalah bisa berbagi ilmu kepada para dokter di lingkungan rumah sakit, khususnya terkait dengan tata laksana penyakit jantung. Pengetahuan tentang tata laksana penyakit jantung bagi para dokter umum akan membantu indentifikasi lebih dini penyakit jantung koroner," katanya.

Pada kesempatan itu, Kusmiati secara sederhana memberikan gambaran bahwa pada dasarnya tubuh manusia mempunyai tanda-tanda atau alarm sebelum muncul serangan jantung.

"Ada 'alarm' dari tubuh jelang serangan jantung. Angin duduk, rasa tercekik, tangan kiri sering semutan. Itu 'alarm' yang ditunjukan tubuh jelang serangan jantung," ujarnya.



Beberapa kasus serangan jantung dialami oleh mereka yang rutin olah raga atau yang dianggap konsisten menjaga gaya hidup sehat. Seperti misalnya, atlet atau yang terjadi pada beberapa selebriti yang notabene sangat menjaga gaya hidup sehat.

"Itu karena 'alarm' dari tubuh tadi yang tak ditangkap oleh sang penderita. Saya sarankan agar kita tanggap terhadap 'alarm' itu. Jika sudah ada gejala-gejala di atas, segera periksa EKG dan enzim jantung," terang Kusmiati.

Kegiatan yang digelar Ciputra Hospital Citra Garden City melalui seminar diharapkan dapat membantu para dokter umum dalam memberikan tindakan kepada pasien. .

"Pengetahuan tentang tata laksana penyakit jantung bagi para dokter umum akan membantu indentifikasi lebih dini penyakit jantung koroner ini. Kami ingin memastikan para dokter umum sebagai lini pertama yang berhadapan langsung dengan pasien, memahami tata laksana penyakit jantung untuk mencegah komplikasi lebih lanjut akibat keterlambatan penanganannya," terang Kusmiati.

Dr. Ardianto K Sp. JP, FIHA., menambahkan, umumnya penyakit jantung hadir bersamaan dengan jenis penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas hingga serangan jantung. Risiko penyakit jantung khususnya pada wanita sendiri meningkat setelah menopause.

"Banyak cara untuk mencegah penyakit jantung, misalnya dengan melakukan upaya promotif dan juga preventif. Karena langkah pengenalan dan pencegahan penyakit tentu saja lebih murah, jika dibandingkan dengan biaya pengobatan, termasuk penyakit jantung," kata Ardianto .

Setelah pembahasan mengenai EKG, dilanjutkan Seminar Acute Coronary Syndrome: How to Diagnose, dengan pembicara Dr. Triatmo Budijuwono, Sp. JP (K), FIHA. Dan seminar ditutup dengan pembahasan terakhir, yaitu Acute Coronary Syndrome: What We Can Perform oleh Dr. Zainuddin Khan, SpJP. [adc]


Read more...

Related Posts :

0 Response to "Kenali Serangan Jantung Lewat "Alarm Tubuh""

Posting Komentar