INILAHCOM, Jakarta - Rokok elektrik belakangan booming dan menjadi tren di masyarakat. Lantas, apakah rokok elektrik atau vape memiliki tingkat positif lebih baik dibandingkan rokok biasa?
Menurut dari hasil beberapa penelitian, menurut Dr. Amaliya dosen pengajar di Universitas Padjajaran Bandung menjelaskan hasil penelitian yang dapat dijadikan bahan acuan bisa dilihat dalam data yang dirilis Agensi kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan Inggris Raya, Public Health England (PHE) yang menunjukkan bahwa produk nikotin yang dipanaskan menurunkan risiko kesehatan hingga 95 persen dibanding rokok yang dikonsumsi dengan cara dibakar.
Seperti yang dikutip dari siaran pers yang diterima, Jumat (08/12/2017), di sisi lain, anggapan bahwa kehadiran vape bisa meningkatkan jumlah perokok di Indonesia, perlu dilihat kembali lebih dalam.
"Produk tembakau alternatif seperti vape, nikotin tempel, snus, dan produk tembakau yang dipanaskan dan bukan dibakar ini adalah sebuah hasil inovasi yang berpotensi mendistrupsi rokok yang dikonsumsi dengan cara dibakar dan menghadirkan dampak positif yang luar biasa masif. Sifatnya sama dengan teknologi dan inovasi disruptif lain yang mendorong dampak sosial,” tambahnya.(tka)
Read more...
0 Response to "Tren Rokok Elektrik di Masyarakat"
Posting Komentar