INILAHCOM,Jakarta - Sekitar 200 ribu posyandu yang tersebar di wilayah Indonesia digerakkan untuk memantau tumbuh kembang anak Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kirana Pritasari, Dirjen Kesehatan Masyarakat, saat ditemui di Kementerian Kesehatan RI dalam rangka Puncak Hari Anak Nasional (HAN) 2018, Jakarta, Selasa, (31/07/2018).
Manurutnya, tumbuh kembang anak sangat penting untuk diperhatikan. Terkadang, para orangtua menganggap perkembangan anak adalah hal yang sepele dan biasa saja. Padahal, jika orangtua menyadari sejak dini ada sesuatu yang terlambat dialami oleh anaknya, bisa langsung diatasi dengan cepat.
"Biasanya, orangtua hanya memperhatikan anak bertambah panjang, dari tidur, tengkurap, merangkak, berdiri, dan berjalan. Terkadang, tidak diperhatikan bagaimana anak bisa berbicara cepat atau lambat. Bisa merangkai kata - kata. Memanggil ayah dan ibunya. Ini harus diperhatikan. Bahkan, ada orangtua yang baru menyadari bahwa anaknya terlambat bicara di usia tiga tahun," ujar Kirana.
Masih menurutnya, untuk itu, posyandu menjadi salah satu tonggak pemantauan tumbuh kembang anak. Secara rutin, setiap bulan, anak - anak Indonesia mulai dari balita secara detail mendapatkan cacatan khusus melalui perkembangan berat badan, tinggi badan, imbauan tentang pemenuhan gizi, serta kelengkapan imunasi.
"Jadi, posyandu yang selalu dilakukan sebulan sekali di lingkungan rumah harus benar-benar dimanfaatkan oleh orangtua untuk memantau tumbuh kembang anaknya," tambahnya.
Read more...
0 Response to "200 Ribu Posyandu Pantau Tumbuh Kembang Anak"
Posting Komentar