INILAHCOM, Jakarta - Para orangtua harus senantiasa tidak malah belajar dalam mengurus dan mengasuh anak. Hal ini sangat penting, agar anak tidak mengalami stunting.
Masalah malnutrisi, termasuk stunting, hingga kini masih menjadi tantangan bagi anak-anak di dunia. Sekitar 162 juta anak berusia di bawah 5 tahun di seluruh dunia mengalami stunting dan 8,9 jutanya merupakan anak lndonesia.
"Masalah yang sering terjadi adalah karena adanya kekurangan protein yang tinggi. Itu yang sering terjadi. Kecukupan protein bisa dipenuhi dengan memberikan, pertama susu, kedua telur, ketiga ayam, keempat ikan, baru terakhir daging, ini yang mahal. Ini adalah sederhana sebenarnya. Ini pendidikan untuk semua orangtua. Ayah dan Ibu harus tahu soal ini," kata Dokter Anak Sub Spesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik Pada Anak, Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, SpA(K), Jakarta, Kamis, (13/09/2018).
Anak yang seharusnya bisa menjadi generasi penerus bangsa justru mengalami faltering growth (gagal tumbuh) yang berujung pada malnutrisi akibat buruknya asupan nutrisi selama 2 tahun pertama kehidupan.
"Makanlah dengan makan yang benar. Dan ini (stunting) kita bisa hindari sebelum usia 2 tahun. Saat itu, mungkin anak hanya mendapat asupan ASI dengan MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu). Namun, harus digaris bawahi, ASI yang diberikan juga harus dipantau karena kecukupannya. Apakah ASI cukup atau tidak. Ini bisa dilihat dari perkembangan berat badan anak dan tinggi badan anak," tambahnya. (tka)
Read more...
0 Response to "Orangtua Harus Belajar Agar Anak Tidak Stunting"
Posting Komentar