INILAHCOM, Jakarta - Orangtua kerap bingung ketika menghadapi anak yang picky eater atau pemilih makanan. Padahal hal ini termasuk dalam perkembangan psikologis yang menjadi bagian dari perkembangan.
Menurut psikolog Tari Sandjojo, Psi, picky eater kerap terjadi pada tahanan perkembangan anak di usia 2 - 5 tahun. Jika ini terjadi, maka anak menunjukkan pertumbuhan yang baik.
"Ini adalah periode perkembangan anak yang sangat membutuhkan bantuan dari orangtua," papar Tari saat ditemui di acara Siasati Pemberian Makan Anak untuk Tumbuh Kembang Optimal Soho Global Health, Jakarta, Jumat, (19/10/2018).
Lantas, apa dampak psikologis pada anak yang kerap mengalami masalah picky eater? Ternyata, awalnya anak memilih makanan akan berdampak pada orangtua yang menjadi bingung.
"Orangtua menjadi panik. Kemudian, perlu waktu untuk mencari solusi agar anak tidak menjadi picky eater. Kaadang orangtua berpikir, apa sih sebetulnya kombinasi makanan yang tepat untuk anak," tambahnya.
Padahal, sebetulnya, dengan makan tepat waktu kemudian waktu yang sama juga, akan membuat kebiasaan makan yang baik bagi anak.
Selanjutnya, biasakan anak makan dengan duduk. Ini agar tidak anak tidak sibuk lari - lari, dan makan sambil bermain.
"Orangtua terkadang membiarkan anak makan sambil bermain. Padahal, jika dilihat dari segi kesehatan pun, akan lebih baik konsumsi makanan sambil duduk," ujar Tari.(tka)
Read more...
0 Response to "Picky Eater Masuk Dalam Perkembangan Psikis Anak"
Posting Komentar