INILAHCOM, Jakarta - Mengatasi kanker tiroid harus dengan cara yang tepat.
Penanganan tumor padat diawali dari penemuan klinis, biopsi dan imajing untuk diagnosis kanker, dilanjutkan dengan penentuan stadium, penentuan jenis pengobatan apakah dilanjutkan dengan bedah, radiasi, atau hormonal kemoterapi.
"Namun berdasarkan pengalaman, sebagian besar benjolan tiroid bersifat jinak, dan hanya 10%-15% yang ganas sehingga perlu tindakan pembedahan," papar DR. dr. Sonar S. Panigoro, Jakarta, Rabu, (10/10/2018).
Masih menurutnya, benjolan tiroid yang tidak ditangani pada pasien dengan riwayat radiasi leher dengan usia muda atau lanjut, benjolan dapat bertambah besar, terjadi pembesaran kelenjar getah bening leher, suara serak, dan mengalami kesulitan makan dan minum.
Selain itu, menurut Dr. Hapsari Indrawati, SpKN merujuk data American Cancer Society 2007, terdapat 33,550 kasus baru dalam kanker tiroid yang menyebabkan 1,530 kematian. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penderita kanker tiroid terus meningkat, meski jumlah kematian akibat kanker tiroid relatif stabil.
Dr. Hapsari berfokus pada penjelasan mengenai terapi Radioiodine (I-131) yang sudah umum digunakan untuk menghancurkan sisa jaringan tiroid di lapang operasi pasca pembedahan tiroid total atau near-total, dimana tujuannya adalah untuk menurunkan kemungkinan kekambuhan lokal dan memperbaiki kondisi pasien dengan metastasis (penyebaran).
Dr. Hapsari menekankan pentingnya untuk terus mengkonsumsi hormon tiroid sepanjang hidup pasien agar tidak terkena gejala hipotiroid yang dapat menyebabkan pasien lemah, bertambah berat badan, produktifitas kerja berkurang, kenaikan tingkat TSH (Thyroid Stimulating Hormone).(tka)
Read more...
0 Response to "Tangani Kanker Tiroid dengan Tepat"
Posting Komentar