INILAHCOM, Jakarta - Kementerian Kesehatan RI mengadakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia.
Kegiatan yang dilakukan meliputi, melaksanakan sosialisasi dan diseminasi informasi tentang diabetes melalui berbagai media cetak, elektronik, dan media lainnya serta pemasangan spanduk, umbul-umbul berisi pesan tentang diabetes, membuat surat edaran kepada seluruh Dinas Kesehatan Provinsi di Indonesia terkait Hari Diabetes Sedunia untuk melakukan promosi kesehatan, deteksi dini, dan kerjasama dengan LSM untuk melakukan kegiatan yang melibatkan masyarakat.
Menurut dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI memberikan himbauan kepada seluruh pihak termasuk media, swasta dan masyarakat untuk dapat berpartisipasi dan mendukung upaya pencegahan dan pengendalian Diabetes Melitus (DM). Kementerian Kesehatan juga mendorong Kementerian dan lintas sektor terkait lainnya untuk meningkatkan kerja sama dalam mengatasi masalah kesehatan sehingga semua kebijakan yang ada berpihak pada kesehatan.
"Kemenkes tidak bisa berdiri sendiri melakukan kampanye kepada seluruh masyarakat Indonesia tentang DM. Ini sangat membutuhkan bantuan dari banyak pihak," kata Cut Putri Arianie, saat ditemui di acara yang digelar Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI dalam rangka media briefing Anak Juga Bisa Diabetes, Jakarta, Rabu, (31/10/2018).
DM merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang tidak bisa disembuhkan. Masih menurut Cut Putri, diabetes sangat mudah dicegah asalkan masyarakat bisa mengubah perilaku.
"Diabetes itu bisa diatasi dengan aktivitas fisik. Tanya pada diri sendiri, apakah sudah 30 menit sehari? Sudah dijaga belum asupan gula, garam, lemak? Kalau tidak ada teh manis orang tidak senyum. Padahal orang rumah menjaga untuk kadar gula darah. Kemudian konsumsi rokok dan alkohol. Ini juga akan menghasilkan diabetes," tambahnya.
Untuk menekan peningkatkan DM, Pemerintah menyediakan untuk setiap desa terdapat Pospindu (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular PTM).
"Ini adalah upaya untuk menekan tingkat meningginya penyakit PTM. Karena itu, dengan hanya mengecek gula darah, lingkar pinggang untuk obesitas, tekanan darah dan kolesterol. Jika setiap orang bisa patuh saja skrining kesehatan ini, ini bisa jadi cara untuk menekan tingginya PTM," ujar Cut.
Selanjutnya, menjaga asupan gula garam lemak. Kemudian asupan buah dan sayur bisa dilakukan. Itu bisa dilakukan untuk DM pada usia dewasa. Lain halnya untuk DM pada anak.
"Kalau diabetes pada anak memang belum ada skrining di Posyandu. Tapi bisa ke fasilitas kesehatan pertama dengan konsultasi kepada dokter umum.
Lebih awal ditemukan, bisa dijalankan pengobatan sejak dini untuk mengantisipasi. Terkadang enggak ada gejala. Tapi kalau sudah tubuh memberikan signal, biasanya suka menjadi hal yan komplikasi," papar Cut.(tka)
Read more...
0 Response to "Kemenkes Tekankan Ketahui Sejak Dini DM"
Posting Komentar