Haruskah Anda Menerapkan Pola Makan 80/20?

Haruskah Anda Menerapkan Pola Makan 80/20?

ANDA mungkin pernah mendengar banyak orang mengikuti aturan makan 80/20. Bahkan banyak dari kalangan selebriti Hollywood yang menerapkannya, seperti Miranda Kerr, Jessica Alba, dan Jillian Michael.

Kita pun dapat mengetahui dengan mudah mengapa pola makan 80/20 digemari banyak kalangan. Sederhana, pola ini terdengar mengasyikkan. Alih-alih menerapkan aturan sempurna ‘clean’ diet, Anda didorong mengkonsumsi makanan sehat selama 80% dari waktu yang Anda miliki. Dengan kata lain, Anda tetap dibolehkan memakan burger favorit Anda pada saat akhir pekan.

Apakah itu sehat?

Tentu saja. Mengikuti aturan makan 80/20 dapat membantu Anda menyeimbangkan pola pikir Anda tentang makan. Seorang ahli diet, Rachael Hartley, mengatakan, “Menjadi sehat tidak membutuhkan makan dengan ‘sempurna’. Jika Anda mengisi 80% dengan makan sehat dan bernutrisi, masih ada 20% ruang di mana Anda dapat mengisinya dengan makanan apa saja tanpa kompromi.”

Ahli diet lainnya, Christine Palumbo, juga mengatakan, “Tetap menikmati es krim sundae dan pasta Italia yang amat lezat dapat memotivasi seseorang untuk berkomitmen menerapkan kebiasaan sehat di waktu lainnya.”

Efek samping

Menurut ahli diet Samantha Heller, menentukan seberapa banyak porsi dan kalori yang boleh dimakan pada waktu 20% tersebut memang cukup sulit. Penting juga untuk mempertimbangkan bagaimana Anda mengkategorikan jenis makanan mana yang dimakan pada waktu 20%. Melabeli keripik atau brownis dengan ‘bad food’ yang membuat Anda merasa bersalah jika memakannya akan berkebalikan dengan aturan 80/20 itu sendiri. Makan sehat hanya akan terdengar seperti sebuah hukuman.

Dengan demikian perlu diingat bahwa makanan 20% Anda mungkin tidak akan memberikan banyak kontribusi nutrisi. Namun, makanan-makanan ini tetap dapat memberikan dampak positif di sisi lain. Misalnya, sepiring keju bisa jadi dapat memberikan asupan yang baik untuk kepuasan seseorang dari segi kejiwaan.

Bagaimana memulainya?

Untuk 80%, isi piring Anda dengan buah dan sayuran segar, gandum, legum, kacang-kacangan, dairy, ikan, dan daging rendah lemak. Sementara untuk 20%, isi dengan makanan yang Anda inginkan, dan lebih baik yang juga benar-benar Anda suka. Langkah ini dapat mendorong kepuasan Anda lebih maksimal.

Anda bisa menganggap 80/20 sebagai petunjuk bukan peraturan, sehingga Anda dapat lebih rileks. Anda bisa mengisi sebagian besar waktu dengan makanan sehat dan bernutrisi, dan mengisi satu hari dengan makanan yang memenuhi kepuasan selera makan Anda.

Selamat mencoba!

* An Nisaa Gettar (Relawan Kesehatan RS Ibnu Sina, Jakarta)


Read more...

0 Response to "Haruskah Anda Menerapkan Pola Makan 80/20?"

Posting Komentar