INILAHCOM, Jakarta - Mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa setiap benjolan di payudara tidak semuanya dianggap sebagai kanker.
Dr. Bob Andinata, SpB(K)Onk spesialis bedah onkologi menjelaskan, benjolan di payudara belum tentu kanker. Hanya 20 persen yang dinyatakan sebagai kanker.
Paling banyak adalah fibrokistik payudara yang disebabkan hormonal. Benjolan di payudara adalah benjolan yang tidak sakit di awal terbentuknya.
“Kalau benjolan terasa sakit disertai payudara keras dan bengkak kalalu kita lakukan pemeriksaan dengan USG umumnya adalah kista,” kata Bob seperti yang dikutip dari siaran pers, Jakarta, Kamis (16/03/2017).
Kanker payudara stadium lanjut umumnya sudah menyebar ke paru-paru, tulang dan hati. Kanker payudara juga menunjukkan gejala jelas ketika memasuki stadium 3 dan 4. Curiga kanker payudara jika ada benjolan tidak terasa nyeri bisa jadi itu kanker payudara stadium 1.
Faktor risiko di antaranya usia mulai 30 tahun dengan temuan kasus terbanyak pada usia 50 tahun. Kemudian, adanya faktor genetik (mutasi BRCA 1 dan BRCA 2), menstruasi dini, riwayat penyakit, kehamilan pertama di usia tua, menopause usia lanjut, pola hidup tidak sehat, tidak menyusui dan penggunaan kontrasepsi oral.
Pasien yang memiliki risiko tinggi harus lebih agresif melakukan deteksi dini dengan Periksa Payudara Sendiri (Sadari). Pemeriksaan mamografi atau USG dilakukan di atas usia 40 tahun.
Catatan medis RS Dharmais menunjukkan hampir 85 persen pasien kanker payudara datang dalam stadium lanjut. Angka harapan hidup selama 5 tahun untuk penderita kanker payudara stadium 4 hanya 22 persen, sangat jauh dibandingkan jika ditemukan pada stadium 0-1 yang dapat sembuh nyaris 100 persen.
Read more...
0 Response to "Tak Semua Benjolan di Payudara Adalah Kanker"
Posting Komentar