INILAHCOM, Jakarta - Ketika pasangan suami istri sepakat memutuskan untuk mengakhiri hubungan suami istri, yang harus dilakukan adalah pertama kali adalah berani meminta maaf kepada buah hatinya.
Berpisah bagi pasangan suami istri memang tidak mudah. Terlebih ketika sudah memiliki buah hati. Karena itu, anak kebanyakan menjadi korban dari kondisi tersebut.
Agar psikologis anak tidak terganggu karena perceraian orangtua, sebaiknya ketika kedua orang memutuskan untuk berpisah harus memberitahukan kondisi sebenarnya kepada buah hatinya. Terpenting lagi adalah orangtua harus berani meminta maaf kepada anak karena kondisi tersebut terjadi.
"Makanya itu perlu ada penyelesaian yang konstruktif dan rendah hati. Pertama orangtua harus berani meminta maaf. Saat terjadi perpisahan. Ayah yang salah, bunda yang salah, kami minta maaf. Bisa bicara seperti itu kepada anak," kata Seto Mulyadi, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Jakarta, Rabu, (28/11/2018).
Masih menurutnya, ketika kedua orangtua berpisah, anak harus tetap mendapatkan figur kedua orangtua. Ini tidak boleh hilang karena anak sangat butuh dukungan dan peran dari Ibu dan Ayahnya.
"Yang penting anak tidak kehilangan kedua - duanya (Ayah dan Ibu). Okeh mungkin hari ini bersama bunda mungkin saat ini juga bisa bersama ayah dan jangan ada penutupan akses," tambahnya.
Saat terjadi perceraian, ada tiga hal yang terjadi pada anak. Ini sangat membuat tidak nyaman bagi buah hati yang menjadi korban perpisahan orangtua. Karena itu, orangtua harus bisa mengatasi tiga hal yang kerap disebut segita maut.
"Karena sekarang ini terjadi segitiga maut. Pertama, segitiga maut itu adalah perceraian. Kedua adalah perebutan hak asuh, ketiga adalah penutupan akses. Ini pelanggaran hak anak yang banyak terjadi saat ini," paparnya.(tka)
Read more...
0 Response to "Orangtua Harus Berani Minta Maaf ke Anak"
Posting Komentar