INILAHCOM, Jakarta - Persoalan orang ketiga di dalam sebuah hubungan dan rumang tangga saat ini semakin menarik perhatian.
Anggapan orang ketiga selalu negatif memang sangat erat di mata masyarakat. Perebut laki orang atau (pelakor), kini semakin terlihat dan dibahas di masyarakat.
“Singkat kata, persoalan orang ketiga tidak akan ada habisnya. Menjadi orang ketiga, selalu negatif. Tidak ada kisah bahagia yang bisa disematkan pada kasus hadirnya orang ketiga. Siapa pun yang terlibat, baik istri, suami, atau si-orang-ketiga, sejatinya tidak bahagia," papar Psikolog Tika Bisono, M.Psi, seperti yang dikutip dari siaran pers, Jakarta, Senin, (14/01/2019).
Menurutnya, jika ada orang ketiga atau pelakor yang mengaku bahagia karena menjalankan hal tersebut, hal itu adalah sangat tidak benar.
"Bohong kalau ada pelakor atau orang ketiga mengaku bahagia,” papar psikolog lulusan UI itu.
Karena sifatnya yang negatif, maka ke mana pun ujungnya, akan membekaskan luka. Ada yang keukeuh mempertahankan status sebagai orang ketiga, apa pun risikonya. Wanita tipe ini, biasanya menganggap bahwa menjadi orang ketiga adalah kodrat yang harus dijalani. (tka)
Read more...
0 Response to "Orang Ketiga Sebuah Hubungan, Tidak Akan Bahagia"
Posting Komentar