INILAHCOM, Jakarta - Pergeseran gaya hidup sangat berpengaruh pada kehidupan setiap orang. Hal ini juga sangat berkaitan dengan risiko timbulnya penyakit kanker.
Menurut Perhimpunan Onkologi Indonesia, Prof. DR. dr. Aru W Sudoyo, Sp.PD, KHOM, ada beberapa hal yang berpengaruh dalam menimbulkan risiko kanker. Pertama adalah diet. Ini dalam artian konsumsi makanan harian.
"Diet atau jenis makanan juga berpengaruh. Kemudian Olahraga? Bukan soal sepatu? Tapi bagaimana komitmen menjalankan olahraga. Minimal jalan - jalan keliling komplek. Ternyata hal ini dapat menurunkan 35 persen risiko kanker," papar Prof. DR. dr. Aru W Sudoyo, Sp.PD, KHOM saat ditemui di kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Rabu (31/01/2018).
Masih menurutnya, faktor makanan pada timbulnya kanker itu sama besarnya dari dampak rokok. Masalahnya, rokok bisa dihentikan dengan cepat, tetapi makanan tidak bisa dihentikan.
"Tapi kalau makanan, ini menjadi kebutuhan banyak orang. Komponen makanan yang ada ternyata banyak bahan - bahan yang menyumbang sebagai pencetus kanker," tambahnya.
Perubahan gaya hidup atau bisa dibilang seperti swich westernisasi. Aru menjelaskan, hal tersebut diibaratkan seperti pergantian antara warung pecel kepada fastfood.
"Sekarang cenderung orang untuk makan berlebih. Makan banyak kalori dan menumpuk lemak. Orang yang mengalami obesitas, akan berisiko kanker," ujarnya.
Pada masa sekarang ini, faktor ekonomi juga sangat mempengaruhi dalam pemilihan makanan. Banyak juga makanan instan yang menggukan bahan kimia yang tidak baik untuk kesehatan.
"Sekarang ini juga karena urusan ekonomi, maka banyak orang menyediakan makanan yang instan dengan ilegal. Misalnya menggunakan bahan warna, untuk saos sambal dan ekstrak tomat. Ini menjadi jalan pintas untuk menumbuhkan sel kanker. Itu yang dibeli makanan di pingggir jalan. Mungkin bisa beli makanannya tapi jangan makan saosnya," katanya. (tka)
Read more...
0 Response to "Pergeseran Gaya Hidup Sebabkan Penyakit Kanker"
Posting Komentar